Gadis dengan Selera Bacaan Berkelas
Seorang
bapak bersama anaknya datang ke toko. Gadis remaja berjilbab. Saya taksir masih
SMP atau SMA. “Mau cari buku agama,” katanya. Saya tunjukkan rak buku khusus
buku-buku agama. Awalnya saya ingin bantu mencarikan, tapi saya urungkan.
Sepertinya ia merasa lebih asyik berburu sendiri.
Sekitar
satu jam ia asyik memilih. Bapaknya lebih tertarik ngopi di warkop depan toko.
Saya tinggal siap-siap untuk mengajar. Shalat dan makan siang. Dalam hati saya
berpikir, bagaimana kalau gadis ini belum selesai memilih buku saat seharusnya
saya sudah berangkat. Mungkin saya akan izin terlambat. Saya tidak tega memutus
keasyikannya di siang yang panas.
Tetapi
syukurlah itu tidak terjadi. Ia telah menyelesaikan menimang-nimang buku apa
saja yang akan dibawanya pulang. Ketika melihat judul bukunya, saya takjub
sekaligus kagum. Total ada 7 buku. Buku-buku itu antara lain: Biografi Gus Dur, Risalah Tauhid karya Syekh Muhammad Abduh, Ilmu Sosial Budaya Dasar, Pengantar
Ilmu Alquran, Remaja Doyan Filsafat,
Nasihat Ibnu Taimiyah, dan Metode Menghafal Alquran. Benar-benar
mantap dan kelas berat bacaannya.
Dari
caranya berbicara, saya tahu ia gadis pendiam. Mungkin sudah terlalu banyak
buku yang ia baca. Bukan mungkin, saya yakin. Karena ketika saya tanya untuk
apa buku-buku itu, ia menjawab, “Untuk koleksi.” Biasanya gadis seusia dia yang
datang ke toko, mencari buku untuk tugas sekolah, mengganti buku perpustakaan
yang hilang, atau buku-buku pelajaran yang diwajibkan.
Saya juga
yakin, ia pembaca tulen, ketika melihat caranya menyeleksi buku. Ia tahu
buku-buku yang kurang bagus dan tak layak ia beli. Padahal sebelumnya, ia
sempat tertarik ketika melihat judul dan covernya. Dari situ saya tahu,
seleranya benar-benar berkelas.
Gadis itu
mengingatkan saya akan masa-masa SMA. Saat saya sendiri waktu itu membaca
buku-buku berbobot seperti Tafsir Ibnu Katsir dan Fii Zhilal karya Sayyid Qutb,
buku-buku filsafat dan sejarah Islam, serta tak lupa langganan juga Majalah Sabili,
majalah Islam paling populer di masanya.
Andai
pemuda-pemudi Indonesia seperti gadis itu, gemar membaca, haus ilmu, saya yakin
negeri ini akan maju pesat. Tak akan lagi ada catatan tentang peringkat
literasi yang terbelakang. Penulis-penulis muda pun bermunculan. Tapi, ah,
sayangnya ini hanya mimpi.[rafif]
gambar ilustrasi: dailymoslem.com
0 Response to "Gadis dengan Selera Bacaan Berkelas"
Posting Komentar