Hantu Deadline
Sebagian
orang ketakutan menghadapi deadline. Resah gelisah jika deadline sudah semakin
dekat. Puncaknya, di hari yang ditentukan ia merasa sangat tertekan. Hal ini
wajar, bahkan seharusnya membuat kita bahagia. Karena itu tanda bahwa kita mau
bekerja, itu tanda bahwa kita ingin disiplin, itu bukti totalitas kita.
Sebab,
sebagian lainnya menghadapi deadline dengan biasa-biasa saja. Santai. Tanpa
beban. Ia menganggap terlambat adalah hal yang lumrah. Diingatkan pun, ia masih
berleha-leha. Terhadap orang yang seperti ini, saya hanya bisa mengelus dada.
Setiap hari
saya menghadapi tumpukan deadline. Saya catat di kalender. Ada deadline
pekerjaan, ada deadline naskah, ada deadline yang saya buat sendiri dan saya
perlakukan seperti deadline-deadline lainnya. Oleh karenanya, setiap hari saya
gelisah. Seperti ada hutang yang belum terbayar. Tapi saya menikmati
kegelisahan itu. Karena saya tahu, ia hanya sesaat.
Setelahnya,
setelah deadline selesai, yang terjadi justru saya merasakan kebahagiaan, kepuasan,
rasa lega seolah baru saja melepas sesuatu yang menghimpit dada. Jadi ini
seperti saya membaca cerita pendek. Ada masa-masa konflik hingga klimaks.
Tetapi ada ending yang bahagia. Seperti naik rooler coaster, menegangkan
sekaligus menyenangkan.
Pada
akhirnya saya terbiasa menikmati deadline. Segala rencana hidup saya berjalan
dengan baik karena saya membuat deadline. Saya menjadi lebih produktif, karena
tak waktu yang terbuang percuma. Saya sudah mencatat apa yang akan saya lakukan
hari ini, jam sekian dan jam sekian. Sudah ada daftarnya.
Jika ada
yang mengatakan deadline itu hantu, mungkin benar. Tapi hantu yang baik. Semua
misi tercapai karena ada deadline. Jelas kapan harus diselesaikan. Maka di
perusahaan maupun di organisasi yang saya menjadi top leadernya, saya selalu
memberikan deadline. Saya kontrol terus agar semuanya berjalan tepat waktu.
Program-program pun berjalan dengan baik. Jika ada satu-dua yang belum selesai,
saya evaluasi, limpahkan tugas ke yang lain. Harus selesai.
Demikian kalau
kita terbiasa bekerja sesuai deadline, jelas hidup kita. Semua resolusi yang
pernah ditulis sebagian besar akan tercapai jika kita terbiasa bekerja dengan
deadline. Bahkan hidup kita ini pun ada deadline-nya. Hanya saja kita tidak
tahu kapan. Maka bayangkan seolah-olah deadline hidup kita berakhir esok, agar
kita berkarya dan beribadah dengan sebaik-baiknya.[rafif]
sumber gambar: idntimes.com
0 Response to "Hantu Deadline"
Posting Komentar