Buku Koleksi yang Tak Boleh Dipinjam
Saya
membagi buku-buku koleksi saya menjadi tiga bagian. Pertama, buku-buku yang
boleh dipinjam. Kedua, buku-buku yang hanya boleh dibaca di tempat. Ketiga,
buku-buku yang belum saya baca dan tentu saja, juga tidak boleh dipinjam. Ada
sebagian kecil dari itu, buku-buku yang bahkan tidak boleh disentuh, karena
kondisinya yang tua dan rapuh.
Terhadap
buku-buku yang tidak boleh dipinjam, saya memang cukup tegas. Sudah banyak
teman yang berusaha merayu, tetapi saya keukeuh
dan mengatakan, “Silakan dibaca di perpustakaan jika memang butuh.” Jika karena
kendala jarak yang jauh, saya bisa membantu memfotokopikan beberapa bagian atau
pernah juga mengirim dalam bentuk scan.
Tak apa
kalau saya dibilang pelit. Karena bagi saya, buku-buku itu sangat berharga.
Buku-buku yang tak boleh dipinjam itu rata-rata buku-buku favorit, buku langka,
buku-buku babon, referensi, atau buku yang memiliki kenangan khusus. Pengalaman
membuktikan, hampir semua buku yang dipinjam tidak kembali. Sehingga kadang
saya harus blusukan lagi di loakan untuk mencari buku yang sama. Dan mencarinya
sangat tidak mudah. Jadi saya memutuskan, siapapun tak boleh meminjam, biar
dikata cuma sebentar atau sehari, saya tak peduli.
Andai saya
punya dua buku yang sama persis dan masuk rak koleksi yang tak boleh dipinjam,
maka satu lagi akan saya masukkan dalam koleksi buku yang boleh dipinjam. Nah,
di rak ini, semua orang boleh membaca, meminjam atau membawanya pulang dengan
beberapa syarat tertentu.
Saya
mengimpikan kelak akan memiliki perpustakaan dengan koleksi yang paling
lengkap. Oleh karenanya, mulai sekarang saya tak boleh membiarkan buku-buku
bagus berpindah tangan kemudian hilang. Apalagi jika kemudian buku yang
dipinjam itu tidak dibaca, tidak dimanfaatkan.
Buku-buku
yang tidak boleh dipinjam saya masukkan dalam rak kaca, tapi sudah penuh
sehingga sebagian saya tata di rak kayu. Berbagai koleksi karya penulis favorit
saya ada di sana. Buku-buku masterpiece yang berusia tua, buku-buku karya para
pemenang nobel sastra, buku-buku yang ada tanda tangan penulisnya, dan
buku-buku karya saya yang berjumlah puluhan.
Saya senang
jika ada yang datang berkunjung dan membacanya. Atau ada yang memanfaatkannya.
Pernah ada yang nyari buku Ghirah karya Buya Hamka, khusus cetakan yang kedua.
Saya punya, tapi tidak saya jual, tidak pula saya pinjamkan. Akhirnya saya
janji untuk men-scan buku tersebut.
Ia senang sekali, karena buku tersebut ia butuhkan untuk menyelsaikan thesis.
Ia sudah mencari sampai ke perpusnas namun tidak ada. Alhamdulillah, saya
sangat senang bisa membantu.
Jika
diantara teman-teman ada yang membutuhkan buku lawas dengan judul tertentu,
silakan ubungi saya, barangkali saya punya. Tapi sekali lagi, tidak untuk
dibawa pulang. Boleh baca di tempat atau nanti saya bantu untuk mengkopi.
Koleksi
lengkap buku-buku saya ada di tengokbuku.blogspot.com
foto: kolpri
0 Response to "Buku Koleksi yang Tak Boleh Dipinjam"
Posting Komentar