Perjalanan Air
Ada satu
teori penguapan, makin luas permukaan air yang terkena panas matahari maka
makin cepat proses penguapannya. Pernahkah kita berpikir, segelas air yang
dibiarkan terbuka membutuhkan waktu lama agar air tersebut habis melalui proses
penguapan. Sementara jika air tersebut ditumpahkan ke atas permukaan lantai,
dalam hitungan jam saja, lantai itu akan kering.
Itulah
hikmah mengapa Allah menciptakan lautan begitu luasnya. 80% dari total seluruh
permukaan bumi. Agar proses penguapan berjalan lebih cepat. Menjadi awan,
menjadi hujan, menjadi salju. Kemudian air yang turun itu bisa dimanfaatkan
manusia. Untuk minum, untuk masak, untuk mandi, untuk memenuhi segala kebutuhan
kita.
Hebatnya,
air yang turun ke bumi itu tidak lagi asin. Sebuah proses yang menakjubkan yang
hanya bisa dilakukan Dzat yang Maha Kuasa. Kita hanya terima jadi. Gratis. Pernahkah
kita memikirkan itu? “Mesin” raksasa seperti apa yang mampu mengubahnya? sementara
manusia di dunia dengan bantuan teknologi masih mempelajarinya dengan biaya
yang luar biasa.
Satu lagi
yang menarik, Dzat yang Maha Kuasa, yang menurunkan hujan itu, memperjalankan
awan ke suatu tempat sebelum kemudian mencurahkannya ke bumi. Manusia tak
memiliki daya untuk menggiring awan itu sesuai keinginannya. Namun demikian,
tak ada satupun tempat yang kekurangan, yang tak pernah kebagian hujan.
Bukankah itu bukti kehebatannya?
Hujan
adalah rezeki. Dia berikan kepada siapapun yang dikehendaki. Dari hujan
tumbuhlah segala macam tanaman yang bisa dimanfaatkan oleh manusia. Dari hujan
yang meresap ke dalam tanah, sumur-sumur terus mensuplai air ke dalam rumah
kita. Dari hujan, sungai-sungai mengalirkan air kembali ke lautan. Penguapan
terjadi lagi. Proses yang berulang tanpa manusia harus bersusah payah mengupayakannya.
Maka
patutlah kita bersyukur, karena kebutuhan air tercukupi. Sebab hidup kita
membutuhkannya. Kita tak dapat membayangkan bagaimana hidup tanpa air, seperti
seorang musafir di padang pasir tanpa setetes pun yang dapat menghilangkan
dahaganya. Kita bersyukur masih menemukan air dimana-mana. Bahkan air dalam
bentuk kemasan sudah tak lagi jadi barang langka. Kedai-kedai minuman
bertebaran. Air begitu melimpah. Sampai-sampai sebagian dari kita berlebihan
dalam menggunakannya.
Perjalanan
air adalah rahasia, sampai pada kita pun sesuatu yang rahasia. Allah yang Maha
Mengetahui yang membagikan pada setiap hamba-Nya.
sumber gambar: islampos.com
0 Response to "Perjalanan Air "
Posting Komentar