Mindset Penulis #1: Menulis Bukan Bakat
Sama seperti keterampilan lainnya. Orang bisa berenang karena ia belajar berenang. Setiap perempuan bisa memasak jika ia mau latihan memasak. Semua bisa mengendarai mobil jika ia mau latihan nyupir. Jadi, semua orang bisa menulis kalau ia mau berlatih menulis.
Kata kuncinya hanya: mau latihan. Mau mencoba. Kalau orang ingin berenang tapi ia takut nyemplung ke dalam air, apakah mungkin ia bisa menjadi perenang? Kalau ia sudah mencoba berenang lalu gagal dan hampir tenggelam, lantas ia tak mau lagi latihan, apakah tiba-tiba ia akan bisa berenang? Mustahil bukan?
Perempuan yang belajar masak, mungkin awalnya masakan keasinan, rasanya gak karuan. Tapi kalau ia mau terus latihan, lama-lama masakannya semakin enak. Semakin sering berlatih, semakin cepat ia menjadi ahli. Kalau terus diasah, ia bisa menjadi master chef, bisa membuat resep sendiri, masakannya terkenal, digemari, dan dihargai mahal.
Demikianlah proses seseorang menulis. Sama seperti belajar berenang, sama seperti belajar memasak. Siapapun orangnya, apapun profesinya, bagaimana pun latar belakangnya, insya Allah bisa menulis. Bisa menjadi penulis. Jangankan menulis satu artikel, semua penduduk Indonesia ini mau menulis buku juga bisa.
Tapi memang tak mudah. Butuh kesabaran dan kerja keras. Tidak instan. Tidak ada penulis yang baru satu dua kali menulis, tiba-tiba langsung tulisannya bagus dan mendadak terkenal. Tidak ada. Kalau tak percaya, cobalah baca proses kreatif para penulis dunia. Mereka telah melaluinya dengan perjuangan luar biasa. Kalau bahasa kerennya: sampai berdarah-darah.
Jadi, kalau kamu baru menulis 10 kali lalu merasa putus asa, ya kamu tak akan bisa menjadi penulis. Yang bisa menjadi penulis, hanyalah orang-orang gigih dan pantang menyerah. Tak ada dalam kamus seorang penulis, mutungan atau ngambekan. Karena itu, saya sering mengatakan, kalau ingin menjadi penulis: perbaiki dulu mentalmu. Sebab tantangan yang akan kamu taklukkan begitu besar.
Barulah kemudian tanamkan percaya diri. Percaya bahwa kamu bisa. Kamu punya kesempatan yang sama untuk menjadi penulis. Tergantung seberapa besar semangatmu untuk berlatih. Untuk menjadi ahli, kata Malcolm Gladwell dalam Tipping point, butuh 10.000 jam latihan. Nah, tinggal alokasikan, berapa jam waktu yang kamu punya untuk menulis, setiap hari.
Enyahkan, sekali lagi, pikiran bahwa para penulis hanya lahir dari keluarga penulis. Penulis hanya lahir dari seseorang yang mau berjuang untuk menulis.
0 Response to "Mindset Penulis #1: Menulis Bukan Bakat"
Posting Komentar